ingin di cintai dan di sayangi wanita klik aja di bawa ini

Senin, 28 November 2011

PUISI

Saat Kau Tiada Ayah

Saat kecilku dahulu
Saat ayah tlah tiada
Saat dia menutup usia
Ku slalu tertangis sedu
Tapi ini lah takdir
Haruslah tetap tegar
Melepaskan dengan ikhlas
Walau kadangkala ku menangis
Menangis saat kulihat keluarga
Bermain riang bersama
Mengadu ke dua orang tua
Berbagi suka dan duka
Ayah
Walau kini kita tak bersuah
Ku slalu berdoa kepada Allah
Sebagaimana doa anak sholeh

KenaNgan Seorang Ayah

Masih segar goresan luka kepergianmu
Masih membayang kenangan indah masalalumu
Kini semua benar2 telah berlalu
Sedih ini bercampur pilu
Tangis ini bercampur rindu
Sesungguhnya aku …….
masih butuh kasih sayangmu
masih ingin dipelukanmu
namun,,,apalah dayaku
kini ku hanya bisa memandang nisanmu
mengenang jasa dan kebaikanmu
menuruti semua nasihatmu
ayah
Do’a ku ini mengiringi perjalananmu
Semoga Tuhan mengampuni dosa2mu
Semoga Tuhan menerima amal ibadahmu
Dan semoga tempat yang layak ditujukan untumu
Aku,,, slalu menyayangimu

Biar Bapak Masuk Surga
Pak
Aku yakin kamu mendengarku
Meskipun hanya sebatas berbeda dunia
Tidak pernah aku lupa
“Arwah kita tidak buta dan tuli”
Pak
Aku yakin engkau lupa
Atas semua kesalahanku yang tolol
Semua bentuk kekesalan yang timbul
Engkau memang selalu bijaksana
Maafkan aku jika perintahmu dulu tak aku kerjakan
Karena aku masih saja menangis cengeng seperti bayi
Aku tidak mengerti, hanya merasa sendiri yang tak berkesudahan
Semuanya sudah melengkapi senyum sang sunyi yang percaya diri
Aku tidak punya apa-apa sesaat setelah kamu pergi pulang
Sedangkan aku lihat yang lain mempunyai do’a untuk bapak dan emaknya
Aku tidak pernah diajarkan untuk mengerti akhlak, bapak tidak pernah memberi uang
Jakartaku tidak ada belas kasih untuk berbagi, bahkan untuk orang yang ingin mengaji
Lagi-lagi aku menyalahimu pak
Sudahlah, memang ini salahmu dan akan terus menjadi salahmu
Mengapa kamu perintahkan emak untuk melahirkanku?
Lihat jadinya, hanya anak gembel yang bikin susah kamu terus
Jika kamu bertemu dengan yang namanya “Tuhan” disana
Sampaikan salamku untuknya, jangan sampai lupa
Dosa-dosa kamu suruh kirim saja semuanya ke dalam diriku
Biar aku yang merasakan Neraka. Biar Bapak yang merasakan surga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar