ingin di cintai dan di sayangi wanita klik aja di bawa ini

Sabtu, 26 November 2011

Keindahan Pulau Kemaro di palembang

pulau kemaro di tengah sungai musi PALEMBANG,jembatan ampera dan resto rakit di tepi sungai duh romantis bgt!!


Kota Palembang terletak di Provinsi Sumatera Selatan. Kota ini mempunyai banyak julukan, misalnya Kota Legenda, ini karena Palembang menyimpan banyak kisah legenda. Julukan paling populer adalah kota Pempek. Bagi anda yang baru pertama kali ke Palembang wajib mencoba makanan khas Palembang ini. Selain kedua julukan tersebut, juga ada julukan Venesia dari Timur. Ini karena kota Palembang dibelah oleh Sungai Musi yang menjadi salah satu jalur transportasi dan pariwisata Palembang.Di sepanjang sungai Musi banyak terdapat industri yang menggunakan sungai Musi sebagai jalur transportasinya. Seperti Pertamina Unit Pengolahan Plaju, Semen Baturaja dan Pupuk Sriwijaya. Ini mengambarkan vitalnya Sungai Musi sebagai jalur transportasi produk dari industri-industri tersebut.

Masyarakat Palembang terdiri dari keturunan Sumatera, Jawa dan Tionghoa dengan mayoritas beragama Islam. Keberadaan masyarakat Tionghoa di Palembang tidak lepas dari armada Laksamana Cheng Ho yang pernah singgah di Palembang, sehingga sedikit banyak kebudayaan Cina juga diserap masyarakat Palembang, seperti halnya arsitektur bangunan khas Palembang yang mirip dengan arsitektur khas Cina. Bahkan di Palembang pun didirikan masjid dengan nama Cheng Ho. Kebudayaan Jawa juga mempunyai banyak kesamaan dengan kebudayaan Palembang, misalnya dari segi bahasa, banyak bahasa Jawa yang sama dengan bahasa Palembang, seperti lawang (pintu), lanang (laki-laki), mburi (belakang) dan kalimat lainnya. Dari segi gelar bangsawan, seperti Raden, juga digunakan di Palembang.
Banyak tempat-tempat menarik di Palembang, seperti Jempatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badarudin II, Masjid Agung dan Bundaran Air Mancur, Hutan Wisata Punti Kayu, Museum Balaputera Dewa, Kawasan Bukit Siguntang, Kampung Kapitan, serta sebuah pulau yang terletak di tengah-tengah sungai Musi., yaitu Pulau Kemaro.

Pulau Kemaro identik dengan kaum Tionghoa. Pulau ini akan sangat ramai dikunjungi pada saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Daya tarik utama pulau ini adalah sebuah pagoda berlantai sembilan yang pada saat malam hari berhiaskan cahaya lampu yang sangat menawan.

Ada sebuah legenda yang terkenal mengenai Pulau Kemaro. Pulau yang berada di tengah-tengah sungai Musi ini menyimpan kisah cinta antara Tan Bun An, seorang pangeran dari negeri Cina, dengan Siti Fatimah, seorang putri Sultan Palembang. Kisah ini terjadi di masa pemerintahan Sultan Palembang pada tahun 1706-1714M.

Alkisah Tan Bun An hendak melamar Siti Fatimah. Tan Bun An diperbolehkan melamar sang putri asalkan mampu memberi mas kawin tujuh guci berisi emas. Ayah Tan Bun An kemudian mebawakannya puluhan guci untuk bekal anaknya melamar putri Palembang. Tan Bun An kembali ke Palembang dengan membawa puluhan guci yang dibawakan ayahnya. Tan Bun An mengira bahwa dalam puluhan guci terebut berisi emas, jadi bukan hanya tujuh seperti yang diminta sang putri. Namun ia tidak tahu bahwa ayahnya hanya membawakan tujuh guci emas, guci-guci lainnya hanyalah berisi sayur yang dimaksudkan untuk mengelabui bajak laut yang sering mengganggu jalur pelayaran. Tujuh guci yang berisi emas itu pun ditutupi dengan sayuran diatasnya

Pada saat kapal Tan Bun An telah tiba di sungai Musi, Tan Bun An hendak memeriksa guci-guci tersebut, alangkah terkejutnya Tan Bun An begitu mengetahui bahwa isinya bukanlah emas, namun sayuran! Karena merasa malu, Tan Bun An kemudian membuang guci-guci tersebut ke sungai Musi, ketika guci terakhir dibuang, guci tersebut jatuh di badan kapal dan pecah, kemudian berhamburanlah emas yang dibawakan keluarga Tan Bun An.

Sadar bahwa ada 6 guci lain berisi emas yang sudah terlanjur dibuang, Tan Bun An beserta pengawalnya kemudain terjun ke Sungai Musi untuk mencari guci yang terlanjur dibuang, namun mereka tak juga muncul ke permukaan. Siti Fatimah yang sudah jatuh cinta merasa sedih dan kemudian ikut terjuan menyusul Tan Bun An ke Sungai Musi. Sebelumnya Siti Fatimah berpesan apabila dia tidak berhasil menemukan Tan Bun An dan bila suatu hari ada gundukan tanah yang muncul, maka disanalah kuburan sang putri. Setelah lama sang putri tak muncul ke permukaan, kemudian muncullah gundukan tanah yang sekarang menjadi Pulau Kemaro.

Suasana Pulau Kemaro sendiri saat ini sangat teduh dengan banyak pohon-pohon besar yang menaunginya sehingga Pulau Kemaro juga berfungsi sebagai paru-paru kota.

Salah satu cara menarik untuk menikmati panorama sungai Musi adalah sambil makan malam di tepi sungai Musi. Mengapa di waktu malam? Tentunya selain tidak panas, karena di malam hari Jembatan Ampera dan sekitarnya bermandikan cahaya lampu yang sangat cantik. Rumah makan yang berlokasi di tepian sungai Musi adalah Musi Riverside dan Warung Legenda. Keduanya selain menyajikan masakan Indonesia tentu tidak ketinggalan masakan khas Palembang. Untuk mencapai rumah makan Warung Legenda kita harus menyeberang dengan kapal terlebih dahulu melalui dermaga di depan Museum SMB II, dan fasilitas ini disediakan gratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar