Teruslah tumbuh walau di tengah KETERBATASAN

MOTIVATOR? Perlukah? saya senang
membaca buku motivator, mendengarkan TalkShow Mario Teguh, dan sangat
senang menghadiri seminar-seminar berisi motivasi-motivasi penumbuh
semangat. Tapi saya adalah tipe orang skteptis yang tak mudah percaya
hanya dengan bualan semata meski fakta yang diungkapkan begitu nyata,
namun jika itu belum saya alami, sulit untuk saya percaya, termasuk
urusan hantu hantu dan teman sejenisnya.(Lho ndak nyambung….)
Teman saya yang sama skeptisnya pernah
berkata “ motivator itu cuma penumbuh semangat buat satu hari doang ya
paling lama satu minggu lah, setelah itu lupa. Jadi buat apa sih bayar
mahal-mahal, buang waktu yang sia-sia kalo hasilnya gak permanen, yang
namanya motivasi itu datengnya dari sini nih “ intonasinya tinggi dan
menggebu, sambil mengepalkan tangannya ke dadanya.
“ motivasi itu datengnya dari diri sendiri,
dari niat yang tulus dalem diri, kagak ada campur tangan orang lain,
ngerti kan lu? “
Tidak bisa dibenarkan dan tidak bisa
disalahkan juga pernyataan dari sahabatku ini, perkataannya cukup jelas
dan benar adanya, namun bagiku yang masih senang untuk di-motivator-i dari luar diri, terkadang disaat kita benar-benar ngeDown,
motivator bisa jadi obat ampuh penyembuh segalanya. Tapi bukan berarti
selanjutnya kita jadi benalu bagi motivator kita itu, karena sebenarnya
motivasi itu sudah ada dalam diri, sudah terpatri dalam jiwa, tinggal
kitanya saja yang mampu mengolah dan memanggilnya di saat yang tepat. So
keep fight FOR ALL MY FRIEND.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar