ingin di cintai dan di sayangi wanita klik aja di bawa ini

Senin, 28 November 2011

7 Cara Pria Sejati Mengobati Patah Hati

Tak seorang pun cukup tangguh dihadapan cinta. Baik ketika sedang jatuh cinta, atau saat berpikir untuk menjatuhkan diri dari gedung bertingkat setelah putus cinta. Namun, masalahnya bukanlah apakah anda dijatuhkan, kata Vince Lombardi, tetapi apakah anda bangkit kembali ?
Sayang, banyak orang lebih berfokus pada kejatuhan, oleh sebab jatuh adalah kejadian (present). Sedangkan bangkit adalah pilihan (future). Demikian dicontohkan –salah satu- oleh kasus CCB, seorang mahasiswi Institut Bisnis Indonesia (IBI), Bandar Lampung. Gadis itu nekad menjatuhkan diri dari Apartemen Mediterania II pada tanggal 18 Maret 2010 karena putus cinta. Secara harfiah, CCB tidak pernah bangkit lagi setelah jatuh –oleh alasan- cinta (semoga mendiang diterima di sisi-Nya).

Kasus terjun bebas CCB hanya satu dari sekian modus operandi bunuh diri. Tetapi modus vivendi pelaku bunuh diri, lazimnya dapat digambarkan dalam 3 fase; Patah hati – depresi – bunuh diri. Yah, sederhana dan singkat. Beberapa diantara kita boleh jadi menganggapnya tidak masuk diakal. Orang yang putus cinta sering kita temui kerap jadi bahan gurauan. Seolah orang tidak pantas depresi karena putus cinta. Karena bukan penderita, bisa saja anda tertawa mendengarnya. Namun bila anda menyaksikan jasad CCB di pelataran Apartemen Mediterania II sesaat setelah kejadian, anda akan berhenti tertawa. Pasti, kawan. Karena sungguh sulit tertawa jika mulutmu sedang menganga.
Bunuh diri mestilah pilihan. Dalam fase depresi, terbuka ruang bagi kita untuk sembuh atau paling tidak mencoret opsi bunuh diri dari daftar solusi. Sementara patah hati, sebagai pemicu depresi, saya pikir berada diluar kendali kita. Kekasih kita punya kehendak bebas untuk meninggalkan kita dengan beragam alasan; kehadiran lelaki/perempuan lain, tekanan orang tua, tabiat, atau bosan belaka. Jadi patah hati tidak bisa kita hindari, tetapi bunuh diri, sungguh bisa dihindari. Kuncinya terletak pada penanganan yang tepat pada fase depresi.
Berikut ini saya sajikan sejumlah tips (self healing) untuk mengobati sakit –patah- hati. Tidak ada jaminan ‘kesembuhan’ di dalamnya. Tapi percayalah, ke-7 obat ini saya ramu dari berbagai pengalaman yang dialami oleh orang-orang yang saya kenal, dan – oke, saatnya berterus-terang- diri saya sendiri. kesemuanya adalah lelaki (termasuk saya), yang – puji Tuhan- bisa sembuh dari depresi akibat patah hati.
Mungkin ke-7 ‘obat- ini pada akhirnya hanya cocok ‘diresepkan’  pada kaum lelaki. Bukan kebetulan. Menurut penelitian (sumber sekunder), lelaki mengalami stress yang lebih besar ketimbang wanita saat menghadapi situasi patah hati. Statistik menunjukkan, 4 dari 5 orang yang yang bunuh diri akibat depresi karena patah hati adalah lelaki. Anda lelaki ? waspadalah.
1.     Segera Cari Pengganti
Patah hati harus dipandang sebagai kondisi darurat. Sifatnya yang tiba-tiba, membutuhkan penanganan model ‘pemadam kebakaran’. Ibarat korban gempa, korban pertama-tama harus mencari shelter darurat, sebelum berpikir untuk membangun kembali puing-puing rumahnya. Begitu kekasih memutuskan anda, jangan meratap. Berhenti mengasihani diri sendiri. Segera cari kekasih baru.
Rasa sakit itu nikmat. Demikianlah cara depresi bekerja. Dia mengemas sakit hati menjadi kenikmatan tersendiri. Pelan-pelan, sampai anda kehilangan orientasi akan waktu. Semakin dalam anda larut oleh kenikmatan semu itu, semakin sulit anda keluar. Jangan percaya dengan orang yang mengatakan kalau waktu bisa menyembuhkan segalanya. Saya sendiri heran, mereka yang mengatakan hal tersebut selalu lupa memberi jawaban, berapa lama waktu yang dibutuhkan; Sebulan, setahun, atau seumur hidup ?
Cara ini cukup logis. Bayangkan bila anda baru sadar dari depresi dan siap untuk mencari kekasih baru setelah berumur 55 tahun ?

2.     Online
Orang yang patah hati cenderung berprasangka, seolah seluruh dunia sedang bersekutu melawannya. Kemanapun kaki melangkah, mata memandang, wajah kekasih kita muncul dimana-mana, dengan senyum mengejek. Kawan–kawan dekat menertawakan; ah, cemeng. Alih-alih menghibur. Kita merasa seperti orang paling menderita sedunia.
Puji Tuhan, Kita beruntung hidup di zaman internet. Tinggalkan dunia nyata yang ‘membenci’ kita. Daftarkan diri di semua situs jejaring sosial populer. Bergabunglah di forum-forum online yang berhubungan dengan minat anda. Cari teman baru, dan berinteraksilah. (saya merekomendasikan anda bergabung di baltyra.com)
Dunia maya memungkinkan anda untuk menjadi pribadi berbeda. Tidak mengapa anda menjadi anonim untuk sementara.. Jadilah orang lain. Bersandiwaralah pada diri anda sendiri, seolah anda adalah orang paling berbahagia sedunia. Kata Dale Carnegie, jangan tunggu hatimu bahagia untuk tersenyum. Tapi senyumlah, maka hatimu akan bahagia. Tampillah jadi orang bahagia didunia maya, lalu lihat, apa yang akan terjadi pada diri anda di dunia nyata.

3.     Tekuni hobby dan jadilah produktif
Contoh terbaik dari efektifitas cara ini adalah musisi AH. AH tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bangkit pasca separuh jiwanya pergi. Dia mengolah sakit hati menjadi energi positif. AH menjadikan patah hati sebagai inspirasi untuk berkarya ketimbang diratapi. Maka lahirlah karya, lengkap dengan simbol dua jari telunjuk bersilang, yang menurut saya, bahkan jauh  lebih baik dibanding lagu ‘Berartinya Dirimu’ yang dinyanyikannya saat jatuh cinta dahulu.
AH tidak membiarkan dirinya terbelenggu sakit hati. Lewat tayangan infotainment, kita bisa menyaksikan bagaimana dia menyibukkan diri dengan seabrek aktifitas. Hasilnya, seperti anda lihat sendiri. Kini AH telah mendapatkan pengganti yang jauh lebih ranum, dan tentu saja bebas silikon.

4.     Hadiri Pesta Pernikahan Mantan
Yang paling menyakitkan, dari sekian banyak kasus patah hati, adalah ditinggal kawin (opss, ada yg curcol ). Tertutup sudah pintu untuk nyambung kembali. Seharusnya, bila anda menyadari peluang anda sudah berakhir, anda segera bertindak untuk mengakhiri segala kenangan dan perasaan anda terhadap sang kekasih.
Jangan berpikir untuk berdiam diri. Menumpuk kebencian pada mantan, dendam dan membanding-bandingkan kualitas anda dengan pasangan sang mantan. Lalu anda menolak untuk hadir pada pesta resepsi mantan anda. Mengapa anda memikirkan orang yang sudah tidak memikirkan anda ? Jangan berikan kemewahan itu pada mantan anda.
Segera ke salon. Benahi penampilan. Pakai setelan, dan melangkahlah dengan tegap ke pelaminan. Jabat tangan mantan kekasih anda, suami mantan kekasih anda, dan ucapkan semoga sakinah, mawaddah, warahma. Dalam hidup ini mungkin anda sering mengalami rasa lega setiap kali persoalan hidup terselesaikan. Tapi percayalah, sensasi rasa lega saat anda menghadiri pesta pernikahan mantan anda, sungguh luar biasa.

5.     Jadilah Cengeng
Lelaki hidup dalam mitos kejantanan. Entah kenapa budaya anti cengeng dikalangan lelaki terus dipertahankan. Demi mitos tersebut, lelaki umumnya lebih suka memendam sendiri masalahnya. Kata psikolog, itulah salah satu penyebab mengapa lelaki lebih banyak bunuh diri akibat patah hati ketimbang perempuan.
Orang yang patah hati wajib hukumnya untuk cengeng. Kita hanya perlu mengeluarkan isi hati kita, dan kita akan terkejut setelah menemui kenyataan, ada banyak orang diluar sana yang bersedia mendengarkan kita. Tak ada jalan lain untuk mengobati tekanan yang bertumpuk-tumpuk di dalam hati selain mengeluarkannya.

6.     Tampil Dandy dan Wangi Setiap Hari
Perasaan mempengaruhi tindakan. Ini sudah kita pahami. Perasaan sakit hati, depresi mempengaruhi tindakan dan perilaku kita. Bagi yang pernah patah hati,  tentu akrab dengan perilaku semacam ini ; jarang mandi, berdiam diri, berpakaian ala kadarnya, rambut panjang tak beraturan, wajah berewokan.
Bila perasaan bisa mempengaruhi tindakan, maka tindakan pun bisa mempengaruhi perasaan. Seperti dinasehatkan diatas oleh Dale Carnegie. Begitu anda patah hati, paksa diri anda untuk mandi 2 kali sehari. Tampillah rapi meski tak hendak kemana-mana. Semprotkan parfum wangi setiap hari. Sisir rambut anda. Bershkan wajah anda. Lakukan saja tanpa berpikir. Sahabat Baltyra yang super, yang kebetulan sedang patah hati, pertahankan gaya hidup seperti ini setiap hari. Lalu lihat, apa yang akan terjadi.

7.     Menikah
Saya menyaksikan sendiri keampuhan ‘obat’ ini. Pada tahun 2003, seorang sahabat saya dulu di kampus, baru saja mengalami patah hati. Orang tua kekasih sahabat saya tidak menyetujui hubungan mereka. Kekasih sahabat saya sudah dijodohkan dengan lelaki lain yang lebih sepadan.
Hanya seminggu berlalu. Guru mengaji sahabat saya datang, menawarkan, apa sahabat saya bersedia menikah dengan seorang kerabat perempuannya. Entah kalut, tak tahan depresi atau niatnya betul-betul suci, sahabat saya mengiyakan. Maka pernikahan pun dihelat. Sebelumnya, sahabat saya itu belum pernah melihat calon  mempelai perempuan. Sahabat saya berkata, di tengah depresi, mungkin ini jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan sebagai obatnya.
Sudah 8 tahun berlalu. Sahabat saya kini telah hidup bahagia dan sejahtera, dengan istrinya yang manis bersama anak-anak mereka…
Tak ada jaminan cara yang sama ditangan orang berbeda akan membuahkan hasil yang sama. Tapi tak ada salahnya untuk dicoba. Bagi yang sedang patah hati kini, segera ‘minum’ obat diatas, sekarang juga. Jangan tunggu besok. Bagi yang tidak, simpanlah. Siapa kira kelak obat ini berguna bagi orang dekat anda, atau diri anda sendiri ? (Belum pernah patah hati bukan berarti anda terbebas dari kemungkinan patah hati, bukan ?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar