Awal aku mengenal seks yaitu saat
secara tidak sengaja aku buka-buka lemari di rumah teman SMP-ku dan
menemukan setumpukan Video VHS tanpa gambar di dalam sebuah kotak.
Karena penasaran film apa itu, kuambil satu dan langsung kucoba di
video temanku di kamar itu yang kebetulan sepi, karena temanku sedang
les.
Kusetel film yang berjudul.. apa ya?
aku lupa, ternyata itu film dewasa (waktu itu aku belum banyak tahu).
Aku cuma pernah dengar teman-temanku pernah nonton film begituan, tapi
aku tidak begitu penasaran. Nah, saat itu aku baru tahu itu loh yang
namanya BF. Kebetulan itu film seks tentang anak kecil yang masih
mungil bercinta dengan bapaknya, oomnya, temannya dan lain-lain.
Dan aku ingin cerita nih pengalaman
pertamaku. Kejadian ini terjadi ketika aku masih SMA, di rumahku
ternyata ada pembantu baru. Orangnya masih lumayan kecil sekitar 12
tahun lah, tapi itu dia yang membuatku suka. Aku itu suka sama wanita
imut-imut yang masih agak kecil mungkin gara-gara video waktu itu (aku
suka begitu melihat situs-situs tentang Lolita, soalnya cewek-cewek di
situs-situs itu masih imut-imut). Dan yang paling membuatku terangsang
adalah payudaranya yang masih baru tumbuh, masih agak runcing (tapi
tidak rata).
Setiap hari itu dia kerjaannya,
biasalah kerjaan pembantu rumah tangga, ya ngepel, ya mencuci dan
lain-lain. Kalau aku sarapan, kadang suka melihat dia yang sedang
ngepel and roknya agak terbuka sedikit, jadi tidak konsentrasi deh
sarapannya karena berusaha melihat celana dalamnya, tapi sayang susah.
Untuk awal-awal aku hanya bisa minta dibuatkan teh atau susu.
Lambat laun karena aku sudah ingin
begitu melihat tubuhnya itu, kuintip saja dia kalau sedang mandi. Tapi
sayang karena lubang yang tersedia kurang memadai, yang terlihat hanya
pantatnya saja, soalnya terlihat dari belakang. Kadang-kadang terlihat
depannya hanya tidak jelas, payah deh. Nah pada suatu hari aku nekat.
Kupanggil dia untuk pijati aku, oh iya nama dia Ine.
“Ine.. pijitin saya dong, saya pegel banget nih abis maen bola tadi”, kataku.
“Iya Mas, sebentar lagi ya. Lagi masak air nih, tanggung”, jawabnya.
“Iya, tapi cepet ya. Saya tunggu di kamar saya.”Cihuy, dalam hati aku bersorak. Nanti mau tidak dia ya aku ajak begituan. Lalu kubuka bajuku sambil menuggu dia. Lalu pintuku diketok,
“Permisi Mas”, ketoknya.
“Masuk aja Ne, nggak dikunci kok”, lalu dia masuk sambil bawa minyak buat mijit.
Mulailah dia memijatku. Mula-mula dia memijat punggungku dan sambil kuajak ngobrol.
“Kamu sekolah sampai kelas berapa Ne?” tanyaku.
“Cuma sampai kelas tiga aja Mas, soalnya nggak ada biaya”, jawab dia.
“Sekarang kamu umur berapa?” tanyaku lagi.
Dia menjawab, “Umur saya baru mau masuk 12 Mas.”
“Udah gede dong ya”, kataku sambil tersenyum.
Lalu aku membalikkan badan, “Pijitin
bagian dadaku ya..” pintaku sambil menatap memohon. “Iya mas”, katanya.
Dia memijati dadaku sambil agak menunduk, jadi baju yang dia pakai
agak kelihatan longgar jadi aku bisa melihat bra yang dia kenakan yang
menutupi dua buah payudara yang masih baru tumbuh. Wah, kemaluanku jadi
tidak karuan lagi rasanya. Dan aku juga menikmati wajahnya yang masih
polos itu. Begitu dia selesai memijati dadaku, aku langsung bilang,
“Pijitan kamu enak”, terus aku nekat langsung meraba payudara dia yang
imut itu, tapi ternyata dia kaget dan langsung menepis tanganku dan
langsung lari dari kamarku. Aku kaget dan jadi takut kalau dia minta
berhenti dan bicara dengsn ibuku. Gimana nich? aku langsung dihantui
rasa bersalah. Ya sudah ah, besok aku minta maaf saja dengan dia dan
berjanji tidak akan mengulangi lagi.
Benar saja, besok itu dia ternyata agak takut kalau lewat depanku. Aku langsung bicara saja dengan dia.
“Ne.. yang kemaren itu maaf ya.. Saya ternyata khilaf, jangan bilang sama Ibu ya.”“Iya deh Mas, tapi janji nggak kayak gitu lagi khan, abis Ine kaget dan takut”, kata dia.
“Iya saya janji”, jawabku.
Sebulan setelah peristiwa itu memang
aku tidak ada kepikiran untuk menggituin dia lagi. Dan dia juga sudah
mulai biasa lagi. Tapi pada suatu hari pas aku sedang mencari celanaku
di belakang, mungkin celanaku sedang dicuci. Soalnya itu celana ada
duitku di dalamnya. Yah basah deh duitku. Eh, pas aku lewat kamar si
Ine, kelihatan lewat jendela ternyata dia lagi tidur. Rok yang dia
pakai tersibak sampai ke paha. Yah, timbul lagi deh ide setan untuk
ngerjain dia. Tapi aku bingung bagaimana caranya. Akhirnya aku
menemukan ide, besok saja aku masukkan obat tidur di minumannya. Dan
aku menyusun rencana, bagaimana caranya untuk memberi dia obat tidur.
Besok pas sedang makan dan kebetulan
rumah sedang sepi, aku minta dibuatkan teh. Setelah selesai dia buat
dan diberikan ke aku. Kumasukkan saja obat tidur ke teh itu. Terus
manggil dia,
“Ne.. kok tehnya rasanya aneh sih?”“Masa sih Mas?” kata dia.
“Cobain saja sendiri”, dia langsung minum sedikit.
“Biasa saja kok Mas..” katanya.
“Coba lagi deh yang banyak”, kataku.
Dia minum setengah, terus aku bilang,
“Ya udah yang itu kamu abisin saja, tapi buatin yang baru.”
“Iya deh Mas, maaf ya Mas kalo tadi tehnya nggak enak”, jawabnya.
“Nggak apa-apa kok”, jawabku lagi.
Aku tinggal tunggu obat tidur itu
bekerja. Ternyata begitu dia mau buat teh baru, eh dia sudah ambruk di
dapur. Langsung saja kuangkat ke kamarku. Begitu sampai di kamarku,
kutiduri di kasurku. Berhasil juga aku bisa membawa dia ke kamarku,
pikirku dalam hati. Lalu aku mulai membukan bajunya, gile.. aku
deg-degan, soalnya pertama kali nich! Kelihatan deh branya, dan di
dalam bra itu ada benda imut berupa gundukan kecil yang bisa membuatku
terangsang berat. Lalu kubuka roknya, kelitan CD-nya yang berwarna
krem. Tubuhnya yang tinggal memakai bra dan CD membuat kemaluanku
semakin tidak tahan. Tubuhnya lumayan putih. Dalam keadaan setengah
telanjang itu, posisi dia kuubah menjadi posisi duduk, lalu kuciumi
bibirnya, sambil meremas-remas payudaranya yang masih agak kecil itu.
Dan tanganku yang satu lagi mengusap CD-nya di bagian bibir
kemaluannya. Kumasukkan lidahku ke mulutnya dan aku juga berusaha
menghisap dan menjilati lidahnya. Sekitar 10 menitan kulakukan hal itu.
Setelah itu kubuka branya dan CD-nya. Wow, pertama kalinya aku melihat
seorang gadis dengan keadaan telanjang secara langsung. Payudaranya
terlihat begitu indah dengan puting yang kecoklatan baru akan tumbuh.
Bagian kemaluannya belum ditumbuhi rambut-rambut dan terlihat begitu
rapat.
Langsung kujilati dan kuhisapi
payudaranya. Dan payudara yang satu lagi kuremas dan kuusap-usap serta
kupilin-pilin putingnya. Putingnya tampak agak mengeras dan agak
memerah. Setelah aku mainkan bagian payudaranya, kujilati dari dada
turun ke arah perut dan terus ke arah bagian kemaluannya. Bagian itu
kelihatan masih sangat polos, dan terlihat memang seperti punya anak
kecil. Kubuka kedua pahanya dan belahan kemaluannya, begitu kudekati
ingin menjilati. Tercium bau yang tidak kusuka, ah kupikir peduli amat,
aku sudah nafsu sekali. Kutahan nafas saja. Kubuka belahan kemaluannya
dan aku melihat apa yang di namakan klitoris, yang biasanya aku
melihat di situs-situs X, akhirnya kulihat secara langsung. Lalu
kujilati bagian klitorisnya itu. Tiba-tiba dia mengerang dan mendesah,
“Sshh..” begitu. Aku kaget hampir kabur. Ternyata dia hanya mendesah
saja dan tetap terus tidur. Ketika aku jilati itu, ternyata ada cairan
yang meleleh keluar dari kemaluannya, kujilati saja. Rasanya asin plus
kecut.
Nah sekarang aku dalam keadaan yang
amat terangsang, tapi begitu kuperhatikan wajahnya dan ke seluruh
tubuhnya aku jadi tidak tega untuk merebut keperawanannya. Aku kasihan
tapi aku sudah dalam keadaan yang amat terangsang. Akhirnya kuputuskan
untuk masturbasi saja. Soalnya aku tidak tega. Aku pakaikan dia baju
lagi dan menidurkan di kamarnya. Yah, aku melepaskan pengalaman
pertamaku untuk bercinta dengan seorang gadis mungil berumur 12 tahun!
Tidak tahu deh aku menyesal atau tidak.
Setelah melepas kesempatan untuk
bercinta dengan Ine. Aku jadi kepikiran terus. Setiap aku apa-ngapain,
selalu ingat sama payudara mungilnya Ine dan daerah kemaluannya yang
masih polos itu. Untungnya si Ine tidak pernah merasa pernah di
apa-apain sama aku. Dia selalu bersikap biasa di depanku tapi akunya
tidak biasa kala melihat dia. Soalnya pikiranku kotor melulu.
Pelampiasannya paling aku masturbasi
sambil melihat gambar-gambar XX yang aku dapatkan dari situs-situs
lolita. Tapi aku bosan juga dan hasrat ingin nge-gituin si Ine semakin
besar saja. Sepertinya aku sudah tidak tahan.
Akhirnya pada suatu waktu, aku mendapat
kabar yang amat sangat bagus, ternyata orangtuaku mau pindah ke luar
negeri, karena bapakku ditugasi ke luar negeri selama 2 tahun. Jadi,
aku tidak perlu takut dia mengadu sama ibuku, paling aku ancam sedikit
dan aku kasih duit dia diam. Setelah kepergian orangtuaku ke luar
negeri, aku langsung punya banyak planning untuk ngerjain dia. Yang
pasti aku sudah malas membius-bius segala. Soalnya dia diam saja, tidak
seru! Ya sudah aku merencanakan untuk memaksa dia saja (eh, kalau ini
termasuk pemerkosaan tidak sih?).
Pada suatu hari, ketika Ine sedang
mandi. Kuintip dia. Biasalah, cuma kelihatan belakangnya saja, tapi aku
jadi bisa mengantisipasi kalau dia sudah selesai mandi langsung aku
sergap saja. Untungnya setelah dia selesai mandi, keluar kamar mandi
menuju kamarnya hanya memakai handuk saja tidak pakai apa-apa lagi.
Begitu keluar kamar mandi langsung kututup mulutnya dan kupeluk dari
belakang, dia-nya meronta-ronta. Cuma tenagaku sama tenaga anak umur 12
tahun menang mana sih. Kubawa masuk ke kamar dia saja. Soalnya kalau
ke kamar aku jauh. Nanti kalau dia meronta-ronta malah lepas lagi. Pas
masuk kamar dia kujatuhkan dia ke kasur sambil menarik handuknya. Dia
kelihatan ketakutan sekali dengan tubuh tidak mengenakan apa-apa.
“Mas Andi, jangan Mas” mohonnya.“Tidak apa-apa lagi Ne.. Paling sakitnya sedikit entar kamu pasti akan ngerasain enaknya”, kataku.
Dia kelihatan seperti mau teriak, langsung saja kututup mulutnya.
“Jangan coba-coba teriak ya!” hardikku.
Dia mulai menangis. Aku jadi sedikit kasihan, tapi setan sudah menguasai tubuhku.
“Cobain enaknya deh..” kataku.
Sambil tetap menutup mulutnya kuraba dan kuelus payudaranya itu.
“Santai aja, jangan nangis. Nikmati enaknya kalo payudara kamu di elus-elus”, kataku.
Setelah kulepas tanganku dari mulut
dia, langsung kucium bibirnya. Ternyata dia lumayan menikmati ciuman
sambil payudaranya tetap kuremas-remas. “Enak kan?” kataku. Dia diam
saja. Terus kubuka CD-ku. Kukeluarkan batang kemaluanku. Dia kaget dan
takut.
“Tolong pegangin anuku donk.. dipijitin ya..” pintaku.Pertama-tama dia takut-takut untuk memegang anuku, tapi setelah lama dipegang sama dia, dia mulai memijiti. Wah, rasanya enak sekali anuku dipijiti sama dia. Setelah itu dia kusuruh tiduran,
“Mas mau ngapain?” tanyanya.
“Aku mau ngasih sesuatu hal yang paling enak, kamu nikmatin aja” jawabku.
Kubuka belahan pahanya, pertama dia tidak mau buka, tapi setelah kubujuk dia akhirnya membuka pahanya dan kujilati kemaluannya sampai ke klitorisnya. Dia mendesah-desah keenakan. “Tuh kan enak”, kataku. Kujilati sampai keluar cairannya.
Aku merasa pemanasan sudah cukup, begitu kusiapkan batang kemaluanku ke depan liang kemaluannya dia menangis lagi dan berbicara,
“Jangan Mas, saya masih perawan.”“Saya juga tau kok kamu masih perawan”, jawabku.
Aku tetap bersikeras untuk menyetubuhinya. Pas aku mau mendorong kemaluanku masuk ke dalam liang kemaluannya, eh dia meronta dan mau lari. Dengan cepat kutangkap. Wah, susah nih pikirku. Kebetulan di kamar dia kulihat ada tali untuk jemuran, kuambil dan kuikat saja tangan dan kakinya ke tempat tidur.
“Aku tahu kamu masih perawan, abis gimana lagi aku udah amat terangsang”, kataku.
Dia memandangku dengan tatapan memohon dan sambil dengan keluar air mata.
“Atau kamu lebih suka lewat pantat, biar perawan tetap terjaga?” tanyaku.
“Iya deh Mas, lewat pantat aja ya.. tapi tidak apa-apa kan Mas? Nanti bisa rusak tidak pantat saya?” jawabnya.
“Tidak apa-apa kok”, jawabku.
Ya, sudah kulepaskan talinya. Aku tanya sama dia, dia punya lotion atau tidak, soalnya kalau lewat pantat harus ada pelicinnya. Terus dia bilang punya. Kuambil dan kuolesi ke pantatnya dan kuolesin juga ke kemaluanku.
Langsung saja aku ambil posisi dan si
Ine posisinya menungging dan pantatnya terlihat jelas. Aku mulai
masukkan ke pantatnya. Pertama agak susah, tapi karena sudah diolesi
lotion jadi agak lancar.
“Sslleb.. ahh.. enak sekali”, jepitan pantatnya sangat kuat.“Aduh.. Mas, sakit Mas..” rintihnya.
“Tahan sedikit ya Ne..” kataku.
Langsung saja kugenjot. “Gile banget, enaknya minta ampun..” Terus aku berfikir kalau lewat kemaluannya lebih enak apa tidak ya? masih perawan lagi. Ah, lewat kemaluannya saja dech, peduli amat dia mau apa tidak. Kulepaskan batang kemaluanku dari pantatnya. Aku membalikkan badannya terus kuciumi lagi bibirnya sambil meremas payudaranya.
“Udahan ya Mas, saya sudah cape..” pintanya.
“Bentar lagi kok”, jawabku.
Setelah itu langsung kutindih saja badannya.
“Lho Mas mau ngapain lagi?” tanyanya sambil panik tapi tak bisa ngapa-ngapain karena sudah kutindih.
“Tahan dikit ya Ne..” kataku.
Langsung kututup mulutnya pakai tanganku dan batang kemaluanku kuarahkan ke liang kemaluannya. Dia terus meronta-ronta. Ine menangis lagi sambil berusaha teriak tapi apa daya mulutnya sudah kututup. Akhirnya batang kemaluanku sudah sampai tepat di depan lubang kemaluannya.
Aku mau masukkan ke lubangnya susahnya
minta ampun, karena masih rapat barangkali ya? Tapi akhirnya kepala
kemaluanku bisa masuk dan begitu kudorong semua untuk masuk, mata Ine
terlihat mendelik dan agak teriak tapi mulutnya masih kututup dan
terasa olehku seperti menabrak sesuatu oleh kemaluanku di dalam liang
kemaluannya. Selaput dara mungkin, kuteruskan ngegituin dia walaupun
dia sudah kelihatan sangat kesakitan dan berurai air mata. Kucoba lepas
tanganku dari mulutnya. Dia menangis sambil mendesah, aku makin
terangsang mendengarnya. Kugenjot terus sambil kupilin-pilin putingnya.
Pada akhirnya aku keluar juga. Kukeluarkan di dalam luabang
kemaluannya. Pas kucabut kemaluanku ternyata ada darah yang mengalir
dari liang kemaluannya. Wah, aku merenggut keperawanan seorang anak
gadis.
“Ine.. sorry ya.. tapi enak kan. Besok-besok mau lagi kan..” tanyaku.Dia masih sesenggukan, dia bilang kalo kemaluannya terasa sakit sekali. Aku bilang paling sakitnya cuma sehari setelah itu enak.
Besok-besok dia aku kasih obat anti
hamil dan aku bisa berhubungan dengan dia dengan bebas. Ternyata
setelah setahunan aku bisa bebas berhubungan dengan dia, dia minta
pulang ke kampung katanya dia dijodohi sama orangtuanya. Kuberikan uang
yang lumayan banyak. Soalnya dia tidak balik lagi.
“Inget ya Ne.. kalo kamu lagi pingin begituan dateng aja ke sini lagi ya..”
Begitulah kisahku dan aku tetap suka
sama cewek yang imut-imut. Kenapa ya? apa aku fedofil? Tapi sepertinya
tidak deh, Soalnya yang kusuka itu harus punya payudara walaupun kecil.
Jadi sepertinya aku bukan pedofil, Ok.
TAMAT
OBAT PERANGSANG WANITA
BalasHapusOBAT PERANGSANG WANITA MURAH
OBAT PERANGSANG WANITA BERKUALITAS
OBAT PERANGSANG WANITA INTERNASIONAL
OBAT PERANGSANG WANITA NOMOR 1
OBAT PERANGSANG WANITA JAKARTA
VIMAX BERKUALITAS
BalasHapusObat Pembesar Penis
BalasHapusAlat Pembesar Penis
Vimax Asli Canada
Khasiat Vimax
Cara Memperbesar Penis
Forum Bola, Prediksi Bola, Situs Bola, Informasi Bola, Taruhan Bola, Forum Judi, http://pangkalanmaya.com/forumdisplay.php?26-Sportsbook-Lounge
BalasHapus